Setelah dua tahun tidak berpenghuni, bekas kantor Bupati Solok di Koto Baru kembali dipakai sebagai Kampus Universitas Mahaputra Muhammad Yamin (UMMY) Solok, Selasa (2/11).
Pemakaian aset milik Pemkab Solok itu, ditandai dengan penyerahan kunci oleh Asisten III Setdakab Solok, Edisar Manti Basa, didampingi Kepala Dinas Pariwisata, Jasman, kepada Rektor UMMY John Hendri, disaksikan dewan pembina Yayasan Mahaputra Muhammad
Yamin UMMY Solok, dosen beserta staf, unsur muspida, dan lembaga mahasiswa BEM/DLM. Hasan Basri selaku dewan pembina mengharapkan kembali kampus UMMY ke Koto Baru diharapkan men jadi suatu titik baru mewujud kan tujuan Tridharma Perguruan Tinggi sesungguhnya.
Ke depan citra UMMY semakin baik dan salah satu perguruan tinggi swasta PTS) yang lebih kompetitif di lingkungan Kopertis Wilayah X.
Hasan Basri berharap, semua persoalan yang telah berlalu mesti dihabisi, tak perlu diungkit-ungkit, sebab itu hanya akan mengundang pro dan kontra.
Sebagaimana persoalan dualisme kepemimpinan di tubuh yayasan dan rektorat di tahun 2006-2008, puncaknya di tahun 2009 aktivitas di kampus Koto Baru ditutup.
“Semenjak saat itu perkuliahan berlangsung di Kampus UMMY di Jalan Sudirman. Untuk memajukan UMMY kedepan, Bupati Solok
Syamsu Rahim memperbolehkan eks kantor Bupati Koto Baru kembali difungsikan sebagai kampus. Lagipula rencana ini dahulunya juga menjadi janji politik Syamsu Rahim, kini janji itu ditebusnya,” papar Hasan Basri.
Dengan difungsikannya kampus Koto Baru, gairah pendidikan di Solok kembali bangkit, perekonomian masyarakat sekitar pun hidup.
Bahkan jika Dinas Pariwisata mau bekerja sama, Medan Nan Bapaneh yang terdapat di komplek kampus bisa difungsikan sebagai pang gung untuk berbagai acara kesenian, sanggar seni sastra dan teater.
Sebagaimana sewaktu zaman Orde Baru, Koto Baru selalu ramai dengan berbagai acara hiburan bertajuk wisata dan budaya. Namun semenjak era reformasi, semuanya hilang, suasana pun vakum.
Posisi kampus UMMY termasuk strategis, terletak di jalur lintas Sumatra, sehingga berpotensi sebagai jalur wisata dari berbagai penjuru.
Terkatung-katung
Di sela acara peninjauan kampus, Rektor UMMY John Hendri kepada wartawan menegaskan, pihaknya belum bisa memastikan rencana mewisuda ulang alumnus UMMY Koto Baru terdahulu. Kecuali bila ada izin dari Kopertis Wilayah X, atau persetujuan, rekomendasi dari pihak berwenang.
Pada acara wisuda tahun akademik tahun 2008 di Koto Baru, pasca masih bergulirnya konflik internal di tubuh UMMY, Wakil Bupati Desra
Ediwan menegaskan pihak nya akan bertanggung-jawab bila di kemudian hari ijazah para wisudawan/i dikomplain pihak lain. Alumnus mengharapkan yayasan, Rektorat UMMY sekarang, maupun Pemkab Solok mencarikan solusi untuk menyelamatkan nasib mereka. (404)
No comments:
Post a Comment